Warga Keluhkan Debu Mobil Muat Material Milik Salah Satu Oknum Kontraktor

0
Warga di seputaran jalan wirabuana Kelurahan Lamberea Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah  dalam beberapa hari terakhir ini mengeluhkan debu mobil truk yang muat material timbunan yang beterbangan milik salah satu oknum kontraktor yang mengerjakan salah satu proyek penimbunan diwilayah tersebut.
Kondisi tersebut membuat warga tidak nyaman karena setiap hari harus menghirup debu dari mobil proyek yang lalu lalang, bahkan hingga tengah malam aktivitas dilakukan tanpa memperdulikan kenyamanan warga disekitar.
Hal ini disebabkan material yang berjatuhan dijalanan beterbangan ke udara ketika angin meniup, ditambah lagi mobil-mobil truk pengangkut material tidak ditutup dengan terpal padahal Pemkab Morowali sudah mengeluarkan aturan setiap kendaraan yang memuat apapun yang lewat di jalan harus ditutup dengan terpal apa lagi jalur perlintasannya melewati pemukiman yang padat penduduk.
“Kalau bisa kita lapor saja ini kontraktor yang ambil material di lorong wirabuana kasian kita masyarakat sudah makan debu tiap hari akibat ulah dari pihak kontraktor yang tidak ada inisiatif untuk menyiram jalan. kami sudah melapor ke pak Lurah Lamberea dan Pak Lurah sudah sampaikan ke pihak kontraktornya tapi pihak kontraktor sampai detik ini tidak merespon dan tidak ada inisiatif untuk menindak lanjuti respons kami,”kata salah satu warga yang enggan diberitakan namanya.
Menurut warga kalau begini terus kami sebagai masyarakat RT 09 dan RT 10 akan menutup akses jalan wirabuana Kelurahan Lamberea ini karwna kami sudah tidak sanggup lagi dengan debu yang cukup menggangu. Ini baru 340 ret yang mereka angkut sementara kami dengar kabar bahwa target mereka adalah 1.000 ret kontraktornya an.pak Imran Hamidu atau pak imu yang tinggal di kolono Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali,”keluhannya.
Keluhan yang sama dirasakan Linda Mulkan bahkan ia menguplod di branda FBnya terkait kondisi yang dirasakan dengan maksud agar mendapat tindak lanjut dari pihak-pihak berwenang termasuk kontraktor pelaksana.
“kami semua satu rumah setiap tidur pakai masker kasihan karena ini mobil yang angkut material tidak mau berhenti sampai tengah malam dorang kira cuma dorang yang bernapas kami rakyat kecil tidak,”tulisnya.
Hal senada juga disampaikan Mama Hikma yang heran dengan sikap kontraktor yang tak peduli dengan keluhan dan kondisi yang dirasakan warga, padahal sangat tampak jelas debu beterbangan ketika sejumlah mobil muat material timbunan tersebut lalu lalang melintas di pemukiman warga.
“Tidak ada betul perasaannya ini kontraktor sudah lihat banyak debu tidak mau basiram semua dinding lantai dan kaca rumah jadi berdebu,”katanya sambil menunjukkan debu-debu yang bertebaran disekitar rumahnya.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada penjelasan dari pihak terkait.(Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.