Soal Pungli Pasar Beteleme, Hendly: Menanti Gebrakan Kapolres Morut Yang Baru

Dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang meresahkan pedagang di Pasar Beteleme di soroti sangat keras oleh salah satu jurnalis kelahiran Morowali Utara Hendly Mangkali.

“Dugaan Pungli di pasar Beteleme adalah korupsi yang tersistem, karena bila kita menarik benang merah sejak berdirinya Pasar Beteleme, harusnya tidak boleh ada pungutan atas nama retribusi, karena bangunan tersebut belum diserahkan ke Pemda sampai saat ini. Yang anehnya Perindakop Morut seakan “tutup mata” saja dan tidak pernah melakukan pengawasan bagaimana situasi didalam pasar. Apalagi jumlah nominal pungutan “mencekik” para pedagang ditengah wabah pandemi covid-19 saat ini. Pedagang yang membawa meja sendiri untuk sekedar berjualan mencari sedikit keuntungan dimintai juga, bahkan yang dagangannya diatas tanah tidak luput jadi sasaran. Dan kemana uang pungutan itu…? Pasar Beteleme faktanya kotor dan banyak tumpukan sampah, artinya tidak benar ulah para pengelolah yang ada selama ini. Saat ini Kapolres Morut baru, beliau bagi saya sangat respon, kita semua menunggu hasil pengusutan yang sedang dilakukan, Disamping itu masih terjadi persoalan pembebasan lahan yang belum tuntas,” ujar Hendly

Dalam seminggu terakhir pasar Beteleme terus menjadi sorotan sejumlah media online, pasalnya carut marut pengelolaan pasar Beteleme berlangsung berlarut-larut dan pedagang kecil jadi korbannya.***