Pasca Didemo Warga, PT TDU Bersama Delapan Perusahaan Lainnya Melakukan Gotong Royong Perbaiki Poros Desa Gandaganda

0

MORUT, SULTENG, Tinta Rakyat.com

Pasca di demo oleh warga delapan perusahaan pertambangan nikel di Kecamatan Petasia dan Kecamatan Soyo Jaya, Kabupaten Morowali Utara akhirnya memenuhi tuntutan masyarakat Desa Gandaganda yang mendesak perbaikan jalan poros Trans Sulawesi di wilayah tersebut.

Jalan poros Desa Gandaganda adalah akses tunggal yang menghubungkan antara kecamatan Petasia dan Soyo Jaya. Ruas jalan ini masih berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Kedelapan perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Nikel yang di melintasi jalan poros Provinsi antara lain PT Trinusa Dharma Utama (TDU), untuk memperbaiki jalan kedelapan perusahaan masing-masing perusahaan ada yang menyiapkan alat berat maupun dump truck untuk mengangkut material timbunan untuk menimbun jalan yang rusak tersebut.

Direktur Utama PT TDU Moh. Gentha Putra, kepada sejumlah awak media mengatakan kolaborasi perusahaan pertambangan untuk bersama-sama membantu pemerintah melakukan perbaikan kerusakan poros Gandaganda sudah dilakukan beberapa kali.

“Sudah beberapa kali kami gotong royong memperbaiki poros Desa Gandaganda. Ini juga bagian dari kepedulian perusahaan terhadap kebutuhan masyarakat setempat,” Kata Moh. Gentha Putra.

Sementara itu Direktur Operasional PT TDU Ilham Erlangga mengatakan, kerusakan poros Gandaganda selalu terjadi saat musim penghujan. Pasalnya, jalan ini sebagian belum dilapisi aspal dengan kontur tanah berbatu.

“Kerusakan ini lebih disebabkan tingginya intensitas hujan dan kemudian membuat jalan belum beraspal ini jadi berlumpur,” sebut Ilham Erlangga.

Salah satu warga Dusun V Desa Gandaganda, Erci Lamalaoa meminta Pemprov Sulteng agar lebih perhatian terhadap kondisi jalan tersebut.

“Tolong lah pemerintah provinsi buka lebar-lebar mata dan hati kalian, lihat baik-baik jalannya kami di sini,” ujar Erci.

Menurut Erci sudah berkali-kali masyarakat Desa Gandaganda terpaksa melakukan aksi demo hanya untuk meminta pemerintah segera turun tangan melakukan perbaikan jalan tersebut.Tidak hanya itu, masyarakat juga terpaksa harus mendesak perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut agar mau peduli dan bertanggungjawab atas kerusakan jalan yang juga sebagian disebabkan mobilitas alat kendaraan berat perusahaan.

“Kasian jalan nya kami disini, sangat parah. Apalagi kalau musim hujan, anak-anak pergi sekolah sampai di sekolah sepatu sama celananya kotor semua. Ibu-ibu setiap hari ke pasar pulang bawa belanjaan bera, kalau tidak hati-hati sering terjatuh,” tandas Erci.

Sementara itu dalam proses perbaikan yang dimulai sejak Jum’at (05/05/2023), kemarin , Dinas Perhubungan Morut memberlakukan buka tutup jalan yang mulai penutupan pukul 13.00 sampai dengan 16.30 WITA.(*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.