Kasus Karyawan PT. BTIIG Meninggal Dunia, ini Penjelasan Kapolres

0

MOROWALI, SULTENG, Tinta Rakyat.com

Telah terjadi kasus perkelahian Karyawan PT. Cahaya Pertiwi Indonedia (CPI) salah satu sub kontraktor di perusahaan tambang PT. Boushua Taman Invesment Indonesia Gruop (BTIIG) yang beroperasi di Desa Topogaro Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali sehingga menyebabkan salah satu korban Hamsin meninggal dunia.

Kapolres Morowali AKBP Suprianto membenarkan hal itu, bahwa pada saat ditemuai diruang kerjanya dan kasus tersebut adalah murni kasus kriminal.

“Bahwa benar telah terjadi tindak pidana pembunuhan tadi malam sekitar jam 22.00 Wita telah terjadi penganiyaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atas nama Hamsin,Informasi tersebut kita dapatkan dari karyawan yang bekerja dilokasi PT CPI, dan PT CPI adalah sup kontraktor dari PT.BTIIG tersebut,” kata Kapolres Morowali AKBP Suprianto, Selasa (03/01/2023).

Menurut Suprianto, awalnya pada pukul 21.30 Wita ada dua saksi yaitu Adikin, Soni, Rian , Adrian dan Nipan itu berada di Kantor PT.CPI , kemudian mereka mendengar seperti ada suara pintu yang ditabrak dan ada suara teriakan yang ia dengar sayup- sayup terdengar nama Saleh.Selajutnya Asikin dan temanya,keluar dari Kantor PT.CPI apa yang sedang terjadi, ternyata begitu sampai diluar didapatkan korban Hamsin sudah tergeletak dilantai didepan Kantor PT.CPI dengan posisi badan menghadap ke atas.

“Kemudian tanganya terlipat kebelakang dan bandanya diangkat oleh Asikin serta Soni yang selanjutnya dibawa ke Puskesmas Wosu dan di Puskesmas dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.

Dijelaskan Suprianto tanda- tanda yang ditemukan pada tubuh korban akibat benda tumpul yaitu ada yang lecet di dahi, kemudian ada juga bekas senjata tajam dibagian punggung dan robek pumbuluh darah, sehingga terjadilah pendarahan, mungkin karena itu sehingga korban meninggal Dunia.

Ditambahkan Suprianto selajutnya ada juga saksi yang melihat sesaat sebelum kejadian, ada orang saling kejar, disebutkan ciri-cirinya , karena dia tidak kenal jadi disebutkan ciri- cirinya dan selajutnya mencari informasi, kemudian didapatkan identitas yang diduga sebagai pelaku .

” Pada pagi hari kita melakukan penyelidikan ditempat tinggal atau tempat kos pelaku dan diduga pelaku tidak ada di tempat. Kemudian kita mencari informasi dan yang bersangkutan melarikan diri kearah Kabupaten Morowali Utara, kita melakukan pengejaran kesana dan tadi pagi sekitar pukul 10.00 Wita salah satu pelaku sudah kita tangkap didaerah Poranda Kabupaten Morowalu Utara,” ungkapnya.

Lebih jauh Suprianto mengatakan kemudian untuk pelaku yang satunya masih dilakukan pengejaran dan belum didapatkan inisial S, namun satu pelaku sudah ditangkap inisial R, jadi pihak kepolisian masih melakukan pengejaran dan mudah- mudahan dalam waktu dekat bisa ditangkap pelakunya.

“Untuk itu kami menghimbau kepada masyarakat bahwa isu di Desa Ambunu terjadi kekacuan terjadi razia oleh warga Ambunu, saya pastikan tidak ada. Bahwa di Ambunu situasi aman terkedali dan kami langsung ketemu dengan keluarga yang dihadiri Pak Camat, Kapolsek dan Kades.Kita juga sudah memberikan pemahaman bahwa kasus ini kriminal murni , tidak ada kaitanya dengan perusahaan , suku dan agama dana lain- lain.jadi murni kriminal , untuk itu masyarakat tidak perlu terpancing dengam isu – isu yang menyebar , karena saya sendiri sudah memastikan dilapangan bahwa situasi dilapangan aman terkendali dan masyarakat ataupun pihak keluarga sudah mempercayakan kepada pihak Kepolisian untuk penanganan kasus ini. Kemudian dengan pihak Perusahaan saya juga sudah ketemu dengan pimpinanya dan pihak Perusahaan ikut berduka atas kejadian ini serta dan akan memberikan santunan kepada keluarga korban , karena korban adalah karyawan dari Perusahaan tersebut,” tandas Suprianto.(*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.