Peringati HUT Morowali Ke-22,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Gelar Festival Budaya dan Louncing Batik Tobungku

0

MOROWALI-TR.Com

Dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Morowali Ke-22 Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali menggelar Festival Budaya dan lounching batik To Bungku yang dilaksanakan di lapangan sepak Bola Kelurahan Marsaoleh Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah Senin (06/12/2021) sekira pukul 20.00 Wita.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenkumham Wilayah Sulawesi Tengah,Bupati Morowali, Kasdim 1311 Morowali,Kapolres Morowali, sejumlah tamu undangan serta para peserta festival dari 9 Kecamatan yang ada di Kabupaten Morowali maupun peserta dari beberapa Kabupaten yang ada di Sulawesi Tengah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Morowali Amir Aminudin selaku panitia dalam laporannya mengatakan tujuan Festifal Budaya di Kabupaten Morowali untuk menumbuhkan kembali kecintaan terhadap budaya daerah yang merupakan bagian dari budaya nasional serta memperkenalkan Budaya Morowali kepada seluruh lapisan masyarakat Morowali dan masyarakat luar Morowali.

Menurut Amir kegiatan tersebut merupakan implementasi dan Rekomendasi pokok pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Morowali yang telah ditetapkan oleh Bapak Bupati Morowali beberapa bulan yang lalu sebagai upaya memajuan Kebudayaan.

“Perlu kami sampaikan bahwa saat ini banyak masyarakat Morowali terutama generasi muda sudah kurang mengenal budaya khususnya Budaya Tobungku.Hal ini disebabkan karena perkembarngan zaman serta pengetahuan tentang Budaya yang sudah sangat minim.Dengan kegiatan seperti ini maka diharapkan pengetahuan generasi muda serta kecintaan kita terhadap budaya daerah akan tumbuh kembali sehingga budaya daerah dapat kita lestarikan dan dapat dijadikan destinasi wisata didaerah ini,”ujarnya.

Dijelaskan Amir adapun waktu dan Kegiatan pelaksanaan selama dua hari yakni tanggal 6 sampai 7 Desember 2021 dengan kegiatan yakni parade Budaya yang diikuti oleh suku-suku yang ada di kabupaten Morowali dengan menampilkan pakaian adat masing-masing daerah asal sebagai bukti keberagaman adat dan budaya di Kabupaten Morowali dengan semangat bineka tunggal ika.

“Pada tanggal 6 Desember kita menyaksikan penampilan Sanggar dan Budaya dari Kabupaten Poso, Toli-toil dan Kabupaten Donggala, untuk tanggal 7 Desember 2021 penampilan sanggar seni dan budaya yang mewakili 9 kecamatan dilanjutkan dengan pembacaan profil kebudayaan masing masing sanggar yang tampil,”katanya.

Ditambahkan Amir untuk anggaran kegiatan bersumber darí Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2021 pada DPA Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Morowali.

Amir juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor Kemenkumham Wilayah Sulawesi Tengah,Bupati Morowali dan DPRD Kabupaten Morowali serta semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa moril maupun materil sehingga terlaksana kegiatan Festival Budaya tersebut,Amir juga meminta maaf kepada seluruh tamu yang hadir apabila ada kekurangan dalam penyambutannya.

“Pada kesempatan ini saya atas nama Panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Bupati Morowali yang selalu memberikan motivasi dan petunjuk dalam menghadapi kegiatan ini. Kepada Bapak Kepala Kantor Kemenkumham Wilayah Sulawesi Tengah kami ucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak hadir dalarn acara ini. Kepada Bapak kepala Dinas Pendidikan Daerah kami ucapkan terima kasih atas bimbingan dan arahan elama ini. Khusus kepada DPRD Kabupaten Morowali kami ucapkan terima kasih atas Perda Inisiatif DPRD sehingga Kabupaten Morowali saat ini telah memiliki Peraturan Daerah Kabupaten Morowali tentang kebuday aan Daerah Kabupaten Morowali. Demikian pula kepada seluruh sanggar seni dan budaya yang berpartisipati dalanm acara ini saya ucapkan terima kasih. Kepada seluruh Panitia serta kepada semua pihak yang telah bekerja dan membantu dalam mensukseskan acara ini dan ucapkan terima kasih. Kepada para Camat kami mengucapkan terima atas apresiasi yang sangat tinggi terhadap acara ini sehingga menghadirkan sanggar seni dan budaya perwakilan kecamatan. Semua kerja keras dan sumbangsi pemikiran merupakan bentuk pengabdian kita terhadap daerah yang kita cinta ini. Dan kepada sanggar sení dan budaya Kabupaten Poso,toil toli dan Donggala,telah meluangkan waktu untuk hadir memeriahkan acara ini,Kami sadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan iní masih banyak kekurangan dan kekeliruan, oleh karena itu atas nama Panitia dan Dinas Pendidikan Daerah memohon maaf yang sedalam-dalamnya. Kritikan dan saran sangat kami butuhkan untuk menjadi pelajaran bagi kami dan kita semua untuk kebaikan pada masa yang akan datang. Ki Hajar Dewantoro mengungkapkan bahwa Jadikan semua tempat sebagai sekolah dan jadikan semua orang sebagai guru,”tutupnya.

Perwakilan dari Kemenkumham Provinsi Sulawesi Tengah Herlina mengatakan bahwa terbitnya sertifikat hak cipta batik Tobungku tersebut atas permintaan yang terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yakni Kabid Kebudayaan.

“Jadi terbitnya sertifikat hak cipta batik Tobungku atas permintaan Ibu Kabid Kebudayaan yang setiap saat baik siang maupun malam terus menelpon saya agar sertifikat hak cipta batik Tobungku segera diterbitkan sehingga dengan ijin Allah SWT permintaan Ibu Kabid terkabulkan,” Katanya.

Bupati Morowali Drs Taslim dalam sambutannya mengatakan dengan adanya kegiatan-kegiatan festival seperti ini maka akan menggerakkan ekonomi di kabupaten morowali semua penginapan dan rumah makan pasti akan sibuk melayani tamu yang datang.

“Semua penginapan dan rumah makan sibuk malam ini melayani tamu yang datang dan mari kita bersama-sama dengan para tokoh masyarakat dan tokoh adat kita untuk melestarikan budaya sehingga bisa menjadi sebuah kekuatan ekonomi bagi kita,”katanya.

Louncing Batik Tobungku yang merupakan hasil karya anak daerah Morowali.Dalam Louncing diisi dengan penyerahan Hak Cipta Batik Tobungku dari Kemenkumhan dan dilakukan persentase makna dan arti motif Batik Tobungku serta penampilan sanggar seni putra-putri Morowali.(Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.